Ketika berbicara tentang kota-kota satelit Jakarta, nama Depok sering kali muncul sebagai salah satu yang paling dinamis. Dikenal dengan laju perkembangannya yang pesat, kota ini tidak hanya berfungsi sebagai penyangga ibu kota, tetapi juga menyimpan berbagai pesona yang mungkin belum banyak terungkap. Bagi Anda yang mencari daerah Depok yang terkenal untuk dijelajahi, baik itu untuk berwisata, mencari tempat tinggal, atau sekadar menambah wawasan, artikel ini akan menjadi panduan komprehensif.

Depok, sebuah kota yang berkembang pesat di Jawa Barat, berhasil memadukan gemerlap kehidupan perkotaan dengan sentuhan sejarah dan alam yang menenangkan. Perkembangan infrastruktur yang masif, ditambah dengan hadirnya berbagai fasilitas publik modern, menjadikan Depok daya tarik tersendiri. Namun, di balik semua kemajuan tersebut, tersimpan pula kisah-kisah masa lalu yang membentuk identitas kota ini. Artikel ini akan mengajak Anda menyingkap berbagai destinasi populer dan fakta unik yang membuat Depok begitu istimewa, mulai dari situs bersejarah yang menyimpan banyak narasi, tempat rekreasi modern yang menyenangkan, hingga berbagai keunggulan yang menjadikannya pilihan menarik untuk berbagai keperluan.
Baca Juga: Wisata Depok: Rekomendasi Alam & Kuliner Terbaik
Menjelajahi Sejarah dan Budaya di Depok
Depok tak hanya modernitas, tetapi juga kaya akan jejak masa lalu yang terukir di berbagai situs bersejarah dan tempat keagamaan. Berbagai peninggalan dari masa lampau ini tidak hanya menawarkan pengalaman edukatif, tetapi juga memungkinkan kita untuk merasakan atmosfer dari era yang telah berlalu. Mengunjungi lokasi-lokasi ini seperti membuka lembaran buku sejarah yang hidup, mengungkapkan kisah-kisah pendirian kota, perjuangan, serta akulturasi budaya yang membentuk Depok seperti sekarang.
1. Monumen Cornelis Chastelein: Titik Nol Depok
Monumen Cornelis Chastelein adalah salah satu pilar sejarah penting di Depok. Berdiri kokoh di halaman depan Rumah Sakit Harapan Depok, yang dulunya merupakan rumah sakit pertama di kota ini, monumen ini memiliki kisah panjang yang menarik. Dibangun pada tahun 1914 di era kolonial Belanda, monumen ini melambangkan titik awal dan menjadi simbol historis Depok, bahkan ditetapkan sebagai Titik Nol Kilometer kota.
Perjalanan monumen ini tidak selalu mulus. Konon, pada tahun 1960, monumen ini sempat dihancurkan oleh alasan yang masih menjadi misteri. Namun, semangat untuk melestarikan sejarah Depok kembali menyala pada tahun 2002 ketika Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC) berinisiatif untuk membangunnya kembali. Proses pembangunan ulang ini pun tidak luput dari tantangan, termasuk kontroversi terkait status Cornelis Chastelein dan tulisan pada monumen yang sempat dianggap berbau SARA. Setelah mendapatkan izin dan penghapusan tulisan yang memicu perdebatan, monumen ini akhirnya berhasil dibangun kembali pada tahun 2014, berdiri tegak sebagai penanda sejarah yang tak lekang oleh waktu. Kehadirannya mengingatkan kita akan warisan budaya yang harus senantiasa dijaga.
2. Jembatan Panus: Saksi Bisu Perkembangan Kota
Menyusuri aliran Sungai Ciliwung, tepatnya di Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Anda akan menemukan Jembatan Panus. Jembatan bersejarah ini telah berdiri kokoh sejak tahun 1917, menjadi saksi bisu perkembangan Kota Depok selama lebih dari satu abad. Dibangun oleh seorang insinyur bernama Andre Laurens, Jembatan Panus tidak hanya menjadi penghubung dua sisi sungai, tetapi juga menyimpan kisah unik di balik namanya. Julukan “Jembatan Panus” konon berasal dari nama “Stevanus Leander”, seorang warga yang tinggal di samping jembatan tersebut.
Lebih dari sekadar jembatan biasa, Jembatan Panus kini memiliki peran vital dalam upaya penanggulangan banjir di Jakarta dan sekitarnya. Salah satu kakinya difungsikan sebagai tiang ukur untuk memantau ketinggian air Sungai Ciliwung, terutama saat musim hujan. Informasi ketinggian air ini sangat krusial dalam memprediksi potensi banjir dan membantu persiapan langkah-langkah antisipasi yang diperlukan. Ini menunjukkan bagaimana peninggalan masa lalu dapat terus memiliki relevansi dan fungsi praktis di era modern.
3. Stasiun Depok Lama: Gerbang Sejarah Transportasi
Di tengah hiruk pikuk dan modernitas Kota Depok, terdapat sebuah stasiun kereta api yang menyimpan jejak sejarah panjang, yaitu Stasiun Depok Lama, yang akrab disebut Stadela. Terletak di Jalan Stasiun, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, stasiun ini merupakan salah satu stasiun tertua di wilayah Jabodetabek. Dibangun pada masa kemerdekaan, Stasiun Depok Lama tidak hanya menjadi saksi bisu perkembangan Kota Depok, tetapi juga menjadi penghubung penting bagi masyarakat di wilayah Jabodetabek. Keberadaannya memudahkan mobilitas warga dan turut serta dalam memajukan perekonomian daerah sekitar.
Sebagai salah satu bagian integral dari sistem transportasi komuter, Stasiun Depok Lama telah mengalami berbagai perubahan dan modernisasi, namun tetap mempertahankan esensi historisnya. Ribuan penumpang setiap hari berlalu-lalang di sini, melanjutkan narasi panjang stasiun ini sebagai urat nadi transportasi yang vital.
4. Rumah Tua Pondok Cina: Kisah Misteri di Tengah Kota
Di dalam area perbelanjaan Margo City, Jalan Margonda, Pondok Cina, tersimpan sebuah bangunan bersejarah yang menarik perhatian dengan aura misterinya. Bangunan ini dikenal dengan dua nama, yaitu Rumah Pitung atau Rumah Kapiten Cina. Keberadaannya di tengah kompleks perbelanjaan modern seringkali memicu rasa penasaran pengunjung.
Saat ini, bangunan bersejarah tersebut telah direnovasi dengan apik dan diubah menjadi sebuah kafe yang terletak di luar bangunan utama Margo City. Transformasi ini memungkinkan pengunjung untuk menikmati hidangan sambil merasakan atmosfer sejarah dan budaya yang kental di tempat ini. Perpaduan antara nuansa historis dan fungsi modern sebagai kafe memberikan pengalaman unik, seolah kita dapat menikmati secangkir kopi di tengah jejak-jejak masa lalu.
5. Rumah Cimanggis: Jejak VOC di Tanah Depok
Tersembunyi di tengah kompleks pemancar Radio Republik Indonesia (RRI) Sukmajaya, Cimanggis, Depok, berdiri kokoh sebuah bangunan bersejarah bernama Rumah Cimanggis. Dibangun antara tahun 1771 dan selesai pada tahun 1775, rumah ini menyimpan jejak sejarah panjang yang mengaitkan Depok dengan periode Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Indonesia.
Rumah Cimanggis dulunya merupakan kediaman Yohanna van Der Parra, istri kedua dari Albertus van Der Parra, seorang Gubernur Jenderal VOC. Yohanna sendiri dikenal sebagai pemilik Pasar Cimanggis yang kini lebih familiar dengan nama Pasar Pal. Keberadaan rumah ini menjadi bukti nyata peran penting VOC dalam perkembangan wilayah Depok dan sekitarnya, serta bagaimana interaksi antara penguasa kolonial dan masyarakat lokal membentuk lanskap sosial-ekonomi kala itu. Saat ini, Rumah Cimanggis telah direnovasi dan dijadikan museum yang dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Depok. Pengunjung dapat menjelajahi berbagai ruangan di rumah ini, melihat koleksi benda-benda bersejarah, dan mempelajari kisah-kisah menarik tentang masa lampau Depok. Ini adalah salah satu situs yang sangat direkomendasikan bagi pecinta sejarah.
6. Gereja GPIB Immanuel: Simbol Toleransi dan Ketahanan
Gereja GPIB Immanuel bukan sekadar bangunan bersejarah yang digunakan sebagai tempat ibadah, melainkan juga saksi bisu perkembangan dan nilai toleransi di Kota Depok. Dibangun pada tahun 1713 dengan nama De Protestanse Kerk, gereja ini awalnya didirikan sebagai rumah peribadatan bagi para budak yang dimerdekakan oleh Cornelis Chastelein. Seiring berjalannya waktu, gereja ini tumbuh menjadi simbol toleransi dan persatuan di Depok, menunjukkan bagaimana keberagaman sudah mengakar di kota ini sejak lama.
Gereja Immanuel telah melalui berbagai peristiwa bersejarah yang menguji ketahanannya, termasuk kerusakan parah akibat letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883. Namun, dengan kegigihan umatnya, gereja ini berhasil dibangun kembali dan kini berdiri megah sebagai simbol ketahanan dan semangat masyarakat Depok yang gigih. Keberadaan gereja ini menegaskan bahwa Depok adalah rumah bagi berbagai keyakinan yang hidup berdampingan.
7. Masjid Jami Riyadussolihin: Masjid Tertua Penuh Legenda
Di Kampung Cikambangan, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, terdapat sebuah masjid bersejarah yang dikenal dengan nama Masjid Jami Riyadussolihin. Masjid ini dipercaya sebagai masjid tertua di Depok dan menyimpan nilai sejarah serta budaya yang tak ternilai. Dengan arsitektur sederhana, masjid ini tidak memiliki kubah seperti masjid-masjid pada umumnya. Bentuknya yang unik dan antik justru menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta sejarah dan budaya.
Menurut legenda setempat, masjid ini didirikan oleh Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa, saat beliau melakukan syiar di wilayah Depok. Keberadaan masjid ini menjadi bukti nyata peran penting Sunan Kalijaga dalam menyebarkan agama Islam di Depok dan sekitarnya. Ini adalah tempat yang menawarkan tidak hanya nilai sejarah, tetapi juga spiritualitas yang mendalam.
8. Rumah Sakit Harapan: Pusat Pemerintahan Kotapraja Dulu
Rumah Sakit Harapan, di balik fungsinya sebagai fasilitas kesehatan modern, ternyata menyimpan sejarah yang cukup panjang. Bangunan ini dulunya digunakan sebagai kantor Cornelis Chastelein, sosok yang sangat berperan penting dalam pembangunan dan perkembangan Kota Depok. Diperkirakan dibangun pada tahun 1880, bangunan ini menjadi pusat pemerintahan kotapraja Depok di masa lampau.
Di sinilah Cornelis Chastelein menjalankan roda pemerintahan dan membangun berbagai infrastruktur penting untuk kemajuan wilayah Depok. Membayangkan hiruk pikuk aktivitas pemerintahan di gedung yang kini menjadi rumah sakit ini memberikan perspektif menarik tentang bagaimana sejarah dan perkembangan kota saling terkait erat. Gedung ini adalah saksi bisu awal mula Depok sebagai sebuah komunitas yang terorganisir.
Destinasi Rekreasi dan Hiburan Kekinian
Selain situs bersejarah yang kaya akan cerita, Depok juga menawarkan beragam tempat rekreasi dan hiburan yang cocok untuk keluarga atau sekadar melepas penat dari kesibukan kota. Kota ini terus berbenah dengan menghadirkan destinasi-destinasi modern yang memenuhi kebutuhan masyarakat akan hiburan dan rekreasi yang berkualitas. Dari wisata religi hingga petualangan di kebun binatang mini, daerah Depok yang terkenal akan tempat hiburan ini siap menyambut Anda.
1. Masjid Kubah Emas Dian Al-Mahri: Pesona Religi yang Ikonik
Salah satu ikon kebanggaan Depok yang paling terkenal adalah Masjid Dian Al-Mahri, atau yang lebih dikenal sebagai Masjid Kubah Emas. Masjid ini merupakan peninggalan dari Dian Al Mahri, seorang pengusaha wanita yang sangat giat dalam menyiarkan agama Islam. Hingga saat ini, Masjid Kubah Emas menjadi destinasi favorit bagi warga Depok dan sekitarnya untuk wisata religi, bahkan menarik wisatawan dari berbagai daerah.
Tempat ibadah umat Islam ini memang sangat ikonik, karena terdapat lima kubah yang dilapisi emas setebal 2-3 milimeter 24 karat dan mozaik kristal yang memukau. Lapisan emas lainnya juga terdapat di tempat imam, pagar di lantai 2, dan di 168 mahkota masjid. Desainnya yang mewah mengadopsi gaya arsitektur khas Timur Tengah, menjadikannya sebuah mahakarya arsitektur yang menawan dan sangat direkomendasikan untuk dikunjungi, baik untuk beribadah maupun mengagumi keindahannya.
2. Universitas Indonesia: Kampus Hijau yang Memukau
Siapa yang tidak mengenal Universitas Indonesia (UI)? Perguruan tinggi kenamaan di Indonesia ini memiliki kampus utama yang luas dan asri di Kota Depok. Bukan sekadar lembaga pendidikan, kampus UI juga sering dianggap sebagai salah satu destinasi yang menarik untuk dikunjungi. Dengan suasana yang hijau, danau-danu buatan yang menenangkan, serta arsitektur gedung-gedung yang unik, UI menawarkan pemandangan yang indah dan cocok untuk bersantai. Kampus ini adalah kampus di daerah depok yang terkenal.
Setiap tahunnya, ribuan mahasiswa datang ke Depok untuk menimba ilmu di UI, menjadikan area sekitar kampus sangat dinamis dan hidup. Anda dapat menikmati suasana kampus, berolahraga di area yang luas, atau sekadar menikmati pemandangan danau. Lingkungan kampus yang bersih dan terawat menjadikannya tempat yang nyaman untuk berjalan-jalan atau bersepeda, bahkan bagi masyarakat umum.
3. Taman Fatahillah: Ruang Terbuka Hijau Favorit
Terletak di Jl. Siliwangi, Taman Fatahillah telah menjadi tempat wisata favorit bagi masyarakat Depok dan sekitarnya. Taman ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memanjakan pengunjung, menjadikannya pilihan ideal untuk rekreasi keluarga atau aktivitas luar ruangan. Di sini, Anda bisa menemukan kolam renang yang luas untuk berenang, lapangan sepak bola untuk berolahraga, dan lapangan basket untuk melatih ketangkasan.
Bagi anak-anak, tersedia juga taman bermain yang penuh warna dan aman untuk bermain, memastikan mereka dapat menikmati waktu dengan riang gembira. Taman Fatahillah adalah contoh nyata bagaimana ruang terbuka hijau yang dikelola dengan baik dapat memberikan kontribusi besar bagi kualitas hidup masyarakat perkotaan.
4. Pusat Primata Schmutzer: Edukasi Satwa di Hutan Kota
Meskipun secara administratif terletak di Jakarta Selatan, Pusat Primata Schmutzer sering dikaitkan dengan destinasi liburan warga Depok karena kedekatannya. Pusat konservasi ini menawarkan pengalaman edukasi yang mendalam tentang primata dari berbagai belahan dunia, menjadikannya tempat yang ideal untuk belajar tentang keanekaragaman hayati dan upaya konservasi.
Pengunjung dapat melihat berbagai jenis primata dalam habitat yang dirancang sedemikian rupa agar menyerupai lingkungan aslinya. Fasilitas ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat wisata, tetapi juga sebagai pusat penelitian dan penangkaran, menunjukkan komitmen terhadap pelestarian satwa. Pengalaman di sini sangat berharga, terutama bagi keluarga dengan anak-anak yang ingin belajar sambil berinteraksi dengan alam.
5. D’Kandang Amazing Farm: Agrowisata Penuh Aktivitas
Bagi Anda yang mencari pengalaman agrowisata yang unik, D’Kandang Amazing Farm adalah salah satu daerah Depok yang terkenal dan patut dikunjungi. Destinasi ini menawarkan perpaduan antara edukasi pertanian dan rekreasi yang menyenangkan. Pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan berbagai jenis hewan ternak, belajar tentang proses pertanian, atau mencoba berbagai aktivitas menarik seperti menunggang kuda atau memanah.
D’Kandang Amazing Farm dirancang untuk memberikan pengalaman yang edukatif dan menghibur bagi semua usia. Tempat ini cocok bagi keluarga yang ingin mengenalkan anak-anak pada kehidupan pedesaan dan aktivitas pertanian, serta bagi mereka yang mencari suasana yang lebih tenang jauh dari hiruk pikuk kota. Keberadaan tempat ini menambah variasi pilihan rekreasi di Depok.
Fakta Unik dan Keunggulan Kota Depok Lainnya
Depok memiliki ciri khas dan keunggulan yang menjadikannya lebih dari sekadar kota penyangga Jakarta. Dari sejarahnya yang unik hingga infrastruktur modern dan potensi ekonominya, Depok menawarkan banyak hal yang mungkin belum Anda ketahui. Mengenali fakta-fakta ini dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang mengapa Depok menjadi kota yang menarik untuk dikunjungi maupun ditinggali.
1. Depok, Kota Belimbing yang Tersohor
Salah satu julukan ikonik Kota Depok adalah “Kota Belimbing”. Julukan ini diberikan lantaran adanya satu varietas buah belimbing yang sangat terkenal di Depok, yaitu belimbing dewa. Dengan kualitasnya yang baik, buah belimbing dewa dari Depok pernah menyabet penghargaan pada Kontes Buah Nasional Indonesia pada tahun 2000. Buah ini memang banyak dikembangkan di Depok, karena di kawasan ini terdapat banyak kebun belimbing yang membudidayakannya.
Pada era 1950-an, buah-buahan yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kebanyakan berasal dari Depok dan diangkut menggunakan kereta api. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran Depok sebagai pemasok hasil pertanian, khususnya belimbing, di masa lalu. Meskipun kini Depok semakin urban, jejak “Kota Belimbing” tetap melekat dalam identitasnya.
2. Jejak Komunitas Belanda dan Asal Nama Depok
Sejarah Depok bermula dari kisah seorang tuan tanah Belanda bernama Cornelis Chastelein. Beliau membuka lahan-lahan pertanian di sana dan membangun berbagai sarana penunjang aktivitas kehidupan masyarakatnya. Chastelein memiliki pandangan yang berbeda dari kebanyakan orang VOC pada zamannya; ia dikenal sangat taat terhadap ajaran Protestan. Lantaran punya banyak pengikut, Chastelein bahkan mewariskan tanahnya kepada 150 budaknya, sebuah tindakan yang revolusioner pada masanya.
Sampai akhirnya, di wilayah tersebut terbentuk komunitas masyarakat asli Depok yang sebagian di antaranya berketurunan Belanda. Setelah Chastelein meninggal pada 24 Juni 1714, komunitas ini bertahan dengan sistem pemerintahan secara mandiri untuk mengelola tanah yang diwariskan. Pada masa itu, Pemerintah Belanda memperbolehkan Depok membentuk pemerintahan sendiri bernama Gemeente Depok seluas 1.244 hektare, yang tingkatannya setara dengan desa otonom. Barulah pada tahun 1952, terjadi perjanjian pelepasan Depok dari pimpinan Gemeente Depok dengan Pemerintah Republik Indonesia. Asal usul nama “Depok” sendiri merupakan singkatan dari De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen, atau Organisasi Kristen yang Pertama, yang terbentuk atas cita-cita Chastelein yang ingin membuat organisasi Kristen untuk pribumi.
3. Depok sebagai Pusat Pengembangan Startup
Tidak hanya kaya akan sejarah, Depok juga menunjukkan potensi besar sebagai pusat inovasi. Kota ini menjadi salah satu daerah dengan konsentrasi startup atau perusahaan rintisan yang cukup tinggi. Fakta ini dibuktikan dengan ditunjuknya Depok sebagai wakil Indonesia pada UNESCO Creative Cities Network (UCCN) 2023.
Wali Kota Depok, Muhammad Idris, pernah mengungkapkan bahwa Kota Depok menjadi salah satu daerah dengan jumlah startup terbanyak di Indonesia, mencapai 39,59 persen dari total keseluruhan startup di Tanah Air. Angka ini sungguh mengesankan dan menunjukkan ekosistem kewirausahaan yang subur di Depok, menarik para talenta muda dan investor untuk mengembangkan ide-ide inovatif. Ini adalah bukti bahwa Depok bukan hanya kota historis, tetapi juga kota yang berorientasi ke masa depan.
4. Tiang Telepon Jalan Kartini: Saksi Bisnis Teknologi Komunikasi
Di Jalan Kartini, Anda dapat menemukan sebuah tiang telepon yang merupakan salah satu saksi bisu bagi perkembangan teknologi komunikasi di Kota Depok sejak tahun 1900. Saat itu, tiang sentral telepon ini merupakan salah satu dari tiga tiang yang ada di seluruh Indonesia, bersama dengan tiang di Cirebon dan Jakarta. Keberadaannya menjadi bukti kemajuan teknologi komunikasi di masa penjajahan Belanda, dan kini menjadi ikon sejarah penting bagi Kota Depok.
Tiang sentral telepon ini memiliki tinggi kurang lebih 7 meter dan terbuat dari bahan besi yang kokoh. Dulunya, tiang ini digunakan oleh para warga sekitar yang sudah berlangganan telepon untuk berkomunikasi dengan orang lain. Tiang ini adalah pengingat visual tentang bagaimana komunikasi jarak jauh berevolusi dan bagaimana Depok telah menjadi bagian dari sejarah perkembangan tersebut.
5. Kelengkapan Fasilitas Publik: Kesehatan hingga Perbelanjaan Modern
Salah satu keunggulan utama Kota Depok yang membuatnya menarik untuk ditinggali adalah kelengkapan fasilitas publik yang memadai. Warga Depok tidak perlu khawatir akan akses terhadap layanan penting. Terdapat banyak area perkantoran, fasilitas kesehatan, hingga pusat perbelanjaan yang modern tersebar di seluruh penjuru kota.
Dalam sektor kesehatan, Depok memiliki beragam rumah sakit, puluhan klinik, dan apotek yang siap melayani masyarakat. Beberapa rumah sakit yang terdapat di Depok antara lain RS Permata Depok, RS Simpangan Depok, RS Harapan Depok, RS Mitra Keluarga Depok, RS Bunda, dan RS Citra Medika. Selain itu, ada pula berbagai pilihan pusat perbelanjaan, mulai dari pasar tradisional yang menyediakan kebutuhan sehari-hari hingga mal-mal modern seperti D’Mall Depok, Depok Town Square, Margocity, ITC Depok, dan Grand Cimanggis Mall, yang menawarkan pengalaman belanja dan hiburan lengkap. Kelengkapan fasilitas ini tentu menjadi nilai tambah yang signifikan bagi kualitas hidup penduduknya.
6. Aksesibilitas dan Infrastruktur Transportasi Terkoneksi
Sebagai kota penyangga ibu kota, Depok memiliki kawasan yang strategis dengan aksesibilitas yang sangat mudah menuju Jakarta. Infrastruktur di Kota Depok tentu tak perlu diragukan lagi, hal ini ditandai dengan banyaknya akses jalan tol ke sejumlah area. Contohnya adalah Tol Depok-Antasari, yang bisa ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit berkendara dan menghubungkan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, Tol Pondok Pinang, hingga Cawang.
Kota Depok juga dilengkapi sederet moda transportasi massal yang memadai demi menunjang aktivitas sehari-hari masyarakatnya. Kota ini memiliki commuter line (KRL) yang bisa diakses setidaknya dari tujuh stasiun, seperti Stasiun Citayam, Stasiun Depok dan Depok Baru, Stasiun Pondok Cina, dan Stasiun UI. Selain itu, terdapat enam terminal bus di Kota Depok, yakni Terminal Depok, Terminal Jatijajar, dan Terminal Sawangan. Layanan bus Transjakarta, feeder bus Trans Pakuan, dan LRT juga tersedia di kota satu ini. Dengan demikian, mobilitas warga sangat terjamin, menjadikan Depok pilihan menarik bagi mereka yang bekerja di Jakarta namun ingin tinggal di lingkungan yang lebih tenang dan terjangkau.
7. Potensi Investasi Properti yang Menjanjikan
Salah satu keunggulan Kota Depok yang tidak kalah penting adalah harga properti yang ditawarkan masih terjangkau jika dibandingkan dengan Jakarta. Berdasarkan data per September 2024, harga rumah dijual di Depok dibanderol mulai dari Rp531 juta hingga Rp1,74 miliar. Perlu diingat bahwa rumah dengan harga Rp500 juta-an di kawasan Jakarta sudah terbilang cukup jarang. Oleh karena itu, harga rumah di Depok sangat cocok dipilih bagi keluarga muda yang ingin membeli rumah pertama atau mencari hunian yang lebih terjangkau.
Dengan berbagai keunggulan yang Depok miliki, mulai dari infrastruktur yang terus berkembang, fasilitas publik yang lengkap, hingga aksesibilitas yang mudah, kota ini tidak hanya nyaman menjadi lokasi tinggal tetapi juga instrumen investasi properti yang menjanjikan. Apalagi jika Anda membeli rumah di kawasan Margonda, yang notabene menjadi pusat pendidikan di Depok dengan keberadaan Universitas Indonesia dan universitas lainnya. Jika memiliki properti di sana, Anda dapat menyewakan hunian tersebut kepada para mahasiswa sebagai indekos atau kontrakan, menjadikannya peluang investasi yang menarik dan menjanjikan. Ini adalah pandangan saya bahwa pasar properti di Depok masih sangat prospektif.
Rencanakan Petualangan Anda di Depok
Depok adalah kota yang terus berkembang, menawarkan perpaduan menarik antara sejarah yang mendalam, fasilitas modern yang lengkap, serta beragam destinasi rekreasi yang cocok untuk semua kalangan. Dari situs-situs bersejarah yang menjadi saksi bisu perjalanan waktu, hingga tempat-tempat hiburan yang menyajikan pengalaman menyenangkan, daerah Depok yang terkenal ini memiliki daya tarik tersendiri yang patut Anda eksplorasi.
Apakah Anda seorang pecinta sejarah yang ingin menelusuri jejak Cornelis Chastelein dan bangunan kuno, seorang pencari hiburan yang ingin menghabiskan waktu di mal modern atau agrowisata, atau bahkan seorang individu yang mempertimbangkan Depok sebagai lokasi tempat tinggal dan investasi, kota ini menyajikan berbagai pilihan. Infrastruktur yang terus diperbarui, kemudahan akses transportasi, serta keberadaan pusat-pusat pendidikan dan ekonomi, semuanya berkontribusi menjadikan Depok sebagai kota yang dinamis dan berpotensi besar. Jangan ragu untuk merencanakan petualangan Anda berikutnya di Depok; kota ini siap menyuguhkan pengalaman yang kaya dan tak terlupakan.